Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 07:20:40【Resep Pembaca】096 orang sudah membaca
PerkenalanKantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/

PBB (ANTARA) - Lebih dari sepekan setelah pengambilalihan Kota El Fasher di Sudan oleh Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF), eksekusi singkat dan kekerasan seksual terhadap warga sipil dilaporkan terus berlanjut, kata petugas kemanusiaan PBB pada Senin (3/11).
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengangakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerima laporan yang dapat dipercaya tentang kejahatan terhadap warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, dari dalam ibu kota negara bagian Darfur Utara yang diblokade.
"Ratusan warga sipil, termasuk pekerja kemanusiaan, dilaporkan tewas, sementara banyak yang masih terjebak di dalam kota dengan sedikit atau tanpa komunikasi dengan dunia luar," kata OCHA sebagaimana warta Xinhua.
"Pengiriman bantuan yang menyelamatkan jiwa masih diblokir oleh RSF, bertentangan dengan kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional untuk memfasilitasi penyaluran bantuan tersebut secara cepat dan tanpa hambatan."
Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) melaporkan bahwa hampir 71.000 orang telah meninggalkan El Fasher dan daerah sekitarnya sejak jatuhnya kota itu pada 26 Oktober, sebagian besar ke kamp-kamp yang penuh sesak di Kota Tawila, 40 kilometer jauhnya, sementara banyak pengungsi yang baru datang melaporkan pembunuhan, penculikan, dan kekerasan seksual di sepanjang jalan.
Kondisi di Tawila sangat memprihatinkan. Banyak keluarga yang terpaksa tinggal di tempat terbuka atau di tempat penampungan sementara, persediaan makanan menipis, dan air bersih langka, kata OCHA. "PBB dan mitranya menyediakan bantuan darurat, termasuk makanan sehari-hari, layanan kesehatan, air, sanitasi, nutrisi, dan dukungan psikososial, tapi upaya ini hanya memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan yang ada mengingat keterbatasan dana."
Kekerasan di wilayah Kordofan juga meningkat tajam, memicu pengungsian besar-besaran dan penderitaan warga sipil, kata kantor tersebut, seraya mencatat bahwa pelanggaran berat, termasuk dugaan eksekusi cepat terhadap warga sipil, telah dilaporkan di wilayah Bara, Kordofan Utara.
IOM menyangakan bahwa antara 26 hingga 31 Oktober, sekitar 37.000 orang mengungsi dari Bara, Um Rawaba, dan desa-desa sekitarnya. Warga sipil menghadapi peningkatan kengakamanan, kekurangan pangan, dan kerusakan infrastruktur dasar.
Dengan hanya dua bulan tersisa di tahun ini, rencana bantuan kemanusiaan 2025 untuk Sudan hanya didanai sebesar 28 persen, dengan 1,17 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.625) yang diterima dari 4,16 miliar dolar AS yang dibutuhkan, kata OCHA, yang menyerukan pendanaan mendesak dan fleksibel untuk mendukung jutaan orang yang terjebak dalam konflik Sudan.
Suka(84)
Artikel Terkait
- Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza
- JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
- JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
- JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
- Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin
- Apa itu perayaan Diwali yang disebut dengan Festival Cahaya?
- Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto
- SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel
- Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
Resep Populer
Rekomendasi

SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat

Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik

Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat

Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan